Memahami Grafik Pada Saham: Buat Analisa Teknikal mu makin jitu

Tanpa yang satu ini kamu ga bakal bisa pakai analisa teknikal yang bakal bikin kamu untung dalam pasar saham, bener banget banget namanya chart atau grafik, yuk pelajari lebih dalam mengenai chart atau grafik pada saham

Sobat HAKA, di antara kalian ada tidak yang sering menggunakan analisa teknikal sebagai analisa utama kalian di dunia saham gak?

 

Buat kalian yang menggunakan analisa teknikal pastinya tidak terlepas dengan yang namanya grafik atau chart.

 

Namun sering gak sih kalian merasa bingung dengan chart yang kalian gunakan, dari segi kecocokan dan cara penggunaannya.

 

Maka dari itu, pada kesempatan ini kita akan mengupas tuntas hanya untuk kamu para Sobat HAKA yang masih kebingungan dengan grafik atau chart pada saham.

 

Apa itu grafik saham?

Grafik pada saham adalah bentuk visual dari pergerakan harga saham yang naik dan turun selama jangka waktu tertentu.

 

Misalnya harian, mingguan, bulanan bahkan tahunan.

 

Simpelnya grafik saham akan membantu kamu untuk memahami pergerakan harga saham untuk waktu tertentu.

 

Dengan kata lain, dengan menggunakan chart dapat membantu kamu dalam memprediksi kapan harga saham akan naik dan turun.

 

Saat harga turun, kamu bisa menyiapkan modal lebih banyak untuk membeli saham.

 

Sebaliknya jika harga naik maka kamu juga dapat menjual saham tersebut untuk mendapatkan capital return yang tinggi. 

 

Cara Membaca Grafik Saham

Bagi para trader pemula, mempelajari cara membaca grafik saham bisa menjadi tantangan yang cukup besar.

 

Oleh karena itu, berikut ini adalah beberapa tips yang bisa membantu kamu dalam memahami grafik saham secara lebih efektif.

 

1. Memulai dengan Menentukan Time Frame

Ketika mengamati grafik saham, langkah pertama yang penting adalah memilih rentang waktu atau "time frame".

 

Biasanya, investor akan menggunakan beberapa jenis time frame, seperti harian, mingguan, dan bulanan.

 

Jika menggunakan candlestick, setiap batang lilin yang ada menggambarkan perubahan harga saham dari waktu ke waktu.

 

Maka cara untuk membacanya adalah dengan membandingkan batang lilin terbaru dengan yang sebelumnya.

 

Dengan perbandingan ini, kamu dapat melihat arah pergerakan harga, apakah akan harga akan mengalami kenaikan atau penurunan pada rentang waktu berikutnya.

 

2. Mengenali Tren Harga

Setelah menentukan rentang waktu, langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah mengenali tren harga yang tergambar dalam grafik saham.

 

Beberapa kriteria tren harga yang sering muncul pada grafik adalah sebagai berikut:

 

  • Tren Bullish: Harga saham mencetak rekor tertinggi, menunjukkan pergerakan naik yang terus berlanjut dan semakin tinggi seiring waktu.

 

  • Tren Bearish: Harga saham mencetak rekor terendah, menandakan pergerakan turun yang terus berlanjut dan semakin rendah.

 

  • Tren Sideways: Harga saham bergerak naik turun dalam rentang waktu yang singkat.

 

3. Mengenal Support dan Resistance

Dengan mengenal Support dan Resistance, maka akan mempermudah kamu untuk menentukan arah pergerakan dari suatu harga saham.

 

Dalam penggunaannya Support dan Resistance berfungsi sebagai indikator yang mengkonfirmasi arah pergerakan harga saham.

 

Baca juga: Memahami Support dan Resistance: Kunci Sukses dalam menentukan harga saham

 

4. Mengetahui Momentum

Selain itu, dalam membaca grafik saham, penting juga untuk memahami momentum guna mengambil keputusan investasi yang tepat.

 

Grafik candlestick dapat membantu analisis ini dengan lebih mudah. Jika ukuran candle semakin besar, maka momentum pergerakan harga akan semakin kuat.

 

Jenis-jenis chart yang wajib kamu ketahui

 

candle stick chart

 

Tapi setiap jenis grafik saham memiliki karakteristik berbeda-beda, sehingga investor perlu mengenalnya terlebih dahulu sebelum mempergunakannya dalam analisis.

 

Berikut beberapa jenis chart beserta penjelasannya.

 

1. Grafik Garis (Line Chart)

Grafik Garis terdiri dari satu garis tunggal yang digambar dari kiri ke kanan untuk menghubungkan harga penutupan atau titik harga lainnya dari setiap interval waktu yang telah ditentukan.

 

Jenis grafik ini merupakan jenis paling sederhana. Dengan mengamati jenis grafik ini, trader dapat melakukan 2 hal yaitu:

 

  • Memberikan kesimpulan apakah saham tersebut sedang mengalami bullish (kenaikan) atau bearish (penurunan)

 

  • Sebagai acuan perkiraan di mana harga memiliki kemungkinan berbalik naik atau berbalik turun.

 

Grafik ini dapat digunakan untuk jangka panjang, namun sering kali grafik ini dianggap terlalu sederhana oleh para trader karena tidak memuat banyak informasi untuk analisa harian mereka.

 

2. Grafik Batang (Bar Chart)

Grafik Batang juga sering dikenal sebagai grafik OHLC, karena mampu memberikan informasi komprehensif yang mencakup mulai dari harga pembukaan, harga tertinggi, harga terendah, dan harga penutupan.

 

Grafik batang ini dapat diuraikan menjadi beberapa bagian sebagai berikut:

 

  •   Sisi batang paling atas menunjukkan harga tertinggi (high).

 

  •   Sisi batang paling bawah menunjukkan harga terendah (low).

 

  •   Coretan kiri menunjukkan harga pembukaan (opening), sedangkan coretan kanan menunjukkan harga penutupan (closing).

 

Bagi para trader yang belum terbiasa, tampilan grafik batang mungkin terasa agak membingungkan.

 

Namun, sebenarnya jenis grafik saham ini mengandung lebih banyak informasi daripada grafik garis.

 

Investor tidak hanya dapat mengidentifikasi tren dan meramalkan pembalikan harga saham, tetapi grafik batang juga memberikan wawasan tentang seberapa besar perubahan harga dalam suatu interval.

 

Semakin panjang batangnya, semakin besar pergerakan harga dalam interval waktu tersebut.

 

3. Grafik Lilin (Candlestick Chart)

Candlestick chart merupakan jenis chart yang paling banyak digunakan oleh kalangan trader.

 

Selain karena kemudahan dalam penggunaanya, candlestick chart ini juga mengandung banyak sekali informasi yang bisa digunakan oleh para trader untuk melandasi setiap keputusan yang akan mereka pakai.

 

Bila diuraikan grafik candlestick ini terdiri dari:

 

  • Sumbu atas batang lilin menunjukan harga tertinggi atau yang biasa disebut sebagai upper shadow.

 

  • Sumbu bawah batang lilin menunjukan harga terendah atau yang biasa disebut sebagai lower shadow.

 

Bila dilihat Batang lilin (body) terbentuk dari harga pembukaan dan penutupan yang terjadi pada saham.

 

Sehingga dapat diartikan Jika harga penutupan lebih rendah daripada harga pembukaan, maka lilin akan berwarna merah (bearish).

 

Sedangkan jika harga penutupan lebih tinggi daripada harga pembukaan, maka batang akan berwarna hijau (bullish).

 

Terdapat juga berbagai pola seperti Doji, Engulfing, Hanging Man, Morning Star, Evening Star, Three Black Crows, dan lain sebagainya.

 

Ada puluhan pola candlestick yang dapat dipelajari oleh investor, bila ingin memanfaatkan grafik candlestick secara efektif.

 

Meskipun tanpa menguasai berbagai pola candlestick tersebut, investor tetap dapat menggunakan grafik candlestick sebagai alat yang kuat untuk memprediksi pergerakan harga saham.

 

Dengan kata lain, Candlestick Chart jauh lebih serbaguna dibandingkan dengan kedua jenis grafik saham lainnya.

 

Jadi Bagaimana Sobat HAKA apakah kamu udah lebih paham mengenai grafik pada analisa sahammu?

 

Supaya kamu ga makin bingung coba deh kamu bikin RDN di PINA Trade.

 

Di Pina Trade kamu akan belajar banyak mengenai trading saham di Workshop dan Webinar yang diisi oleh para ahli.

Pina

Pina

Content Writer Team