Strategi Sukses Trading Saham dengan Fibonacci Retracement: Penggunaan yang Tepat untuk Profit Maksimal

Fibonacci Retracement adalah indikator analisa teknikal saham yang berguna bagi para trader dalam menentukan timing yang tepat pada pergerakan harga saham yang ada di pasar saham.

Dalam menggunakan indikator ini memang tidak mudah dilakukan oleh para trader khususnya bagi yang baru menjajaki dunia saham.

Hal ini dikarenakan fibonacci retracement menggunakan barisan aritmatika untuk penggunannya.

Supaya kalian para Sobat HAKA tidak bingung dan makin ahli dalam menggunakan indikator yang satu ini, maka simak tuntas artikel berikut!

Pengertian Fibonacci Retracement

Untuk memahami pengertian indikator ini ada baiknya bila kita mengetahui terlebih dahulu mengenai deret aritmatika dari fibonacci retracement ini.

Deret dari fibonacci ini sendiri terdiri dari beberapa barisan angka sederhana, di mana nantinya setiap barisnya adalah angka dari penjumlahan 2 angka sebelumnya.

Gimana udah pusing belum? Untuk lebih simplenya pola deret dalam fibonacci adalah 0,1,1,2,3,5,8,13,21,34,55 dan seterusnya.

Deret fibonacci ini sangatlah istimewa dikarenakan pada setiap dalam setiap bilangannya terdapat golden ratio atau rasio emas.

Rasio ini akan sangat berguna untuk digunakan dalam dunia saham khususnya dalam meramalkan pergerakan harga saham.

Bila sudah mengenal dengan singkat mengenai deret fibonacci, maka kita akan beralih ke pengertian dari fibonacci retracement.

Dalam dunia saham, Fibonacci Retracement adalah indikator teknikal yang berfungsi untuk mengetahui level support dan resistence dalam suatu saham.

Support dan Resistance yang dimaksud di sini adalah sebuah keadaan di mana ada pembalikan harga saham yang awalnya berada di titik terendah (Support) atau tertinggi (Resistance) menuju ke arah yang berlawanan.

Titik Support dan Resistance yang dibaca oleh fibonacci retracement ini sangat berguna untuk para trader dalam menentukan titik masuk atau keluar (Jual-Beli) pada harga saham yang pas.

Selain itu, dengan menggunakan support dan resistance para trader juga bekesempatan untuk menggunakan stop loss agar dapat meminimalisir kerugian pada harga saham yang turun. 

Fibonacci retracement pada saham memiliki beberapa level sebagai berikut: 23,6%, 38,2%, 61,8%, 78,6%, namun ada juga angka 50% yang bukan merupakan angka fibonacci tetapi dapat dijadikan panduan apabila levelnya berada di antara 38,2% dan 61,8%.

Membaca fibonacci retracement dalam grafik saham juga dapat dilakukan cukup mudah.

Harga saham yang terus naik dan menyentuh level fibonacci dapat diartikan sebagai potensi tren bullish (meningkat), sedangkan bila harga saham tidak mampu untuk menembus level fibonacci maka dapat diartikan sebagai potensi tren bearish (menurun).

Bila tren menandakan bullish maka kamu dapat menerapkan take profit, sebaliknya bila tren turun maka kamu dapat menerapkan stop loss.

Apa beda fibonacci retracement dan fibonacci extension? 

Fibonacci Retracement dan Fibonacci Extension adalah dua alat analisis yang memiliki dasar konsep Fibonacci, namun dengan tujuan penggunaan yang berbeda.

Fibonacci Retracement digunakan untuk mengidentifikasi level support dan resistance dalam tren harga,

sementara Fibonacci Extension digunakan untuk menentukan level target profit setelah harga melewati level support atau resistance. 

Keduanya menggunakan rasio Fibonacci seperti 100%, 161.8%, 261.8%, dan 423.6% untuk menentukan level-level penting.

Meskipun bisa digunakan secara bersamaan, trader juga dapat memilih untuk menggunakan keduanya terpisah sesuai preferensi mereka dalam mengelola aset dan membuat keputusan trading.

Cara menggunakan fibonacci Retracement dalam kegiatan trading

Dalam menggunakan indikator fibonacci retracement ada beberapa aturan yang harus kamu perhatikan agar pengambilan keputusan yang kamu lakukan dalam pasar modal tidak salah dan menghasilkan keuntungan yang lebih optimal lagi.

Berikut beberapa aturan dan ketentuan dari fibonacci retracement:

• Kenali Kondisi Pasar

Fibonacci Retracement digunakan ketika pasar saham menunjukkan grafik yang naik (bullish) atau turun (bearish) dengan jelas.

Dalam tren naik (bullish), saham harus memiliki nilai yang lebih tinggi dan berada pada posisi terendah yang juga meningkat.

Sementara itu, dalam tren turun (bearish), nilai saham lebih rendah dan posisi terendahnya lebih menurun.

Fibonacci retracement bisa lebih mudah digunakan ketika kenaikan atau penurunan harga saham berlangsung dengan stabil.

Dengan alat ini, kamu bisa mengidentifikasi peluang untuk masuk atau keluar dari pasar saham dengan hasil yang menguntungkan dalam aktivitas trading.

• Menggunakan Indikator Lain

Penting untuk kalian dapat menggunakan indikator lainnya dalam melakukan analisa di pasar modal,

hal ini akan membuat analisa kalian menjadi lebih terbukti dan mengurangi potensi kerugian akibat salah dalam menganalisa harga saham.

Penggunaan indikator fibonacci retracement dapat dikombinasikan dengan indikator teknikal saham lainnya seperti RSI.

• Menentukan Stop Loss

Saat kamu akhirnya menerapkan Fibonacci Retracement dalam trading sebenarnya, pastikan kamu telah dengan cermat menempatkan stop loss.

Stop loss adalah mekanisme yang akan membantu mengurangi kerugian jika tren harga tiba-tiba turun dan tidak sejalan dengan prediksi.

Setidaknya, dengan memasang stop loss, kamu tidak akan kehilangan seluruh modal.

Namun, perlu diperhatikan untuk menetapkan stop loss dengan tepat agar kamu tidak mengalami kerugian akibat kesalahan sendiri.

Itulah penjelasan singkat mengenai indikator Fibonacci Retracement, semoga dengan memahami artikel di atas kamu dapat lebih paham lagi mengenai indikator ini dari pengertian hingga cara penggunaannya.

Jika kamu para sobat HAKA ingin memulai investasi saham, kamu bisa banget untuk mulai buka akun RDN kamu di PINA Trade.

Di sana kamu dapat menikmati keamanan & kenyamanan dalam investasi dan trading, mempelajari ilmu investasi dan trading dalam workshop dan webinar oleh para ahli di setiap minggu, serta pengalaman investasi dan trading yang berbeda dari platform kami.