Menggunakan Indikator Supply and Demand untuk Keuntungan di Pasar Saham

Tau ga sih makin banyak yang minat saham juga bakal naik loh harganya, yuk pelajari cara menggunakan indikator suply and demand pada saham biar keuntunganmu jadi makin optimal.

Sobat Haka, Kamu pernah ga sih belajar mengenai hukum supply and demand dalam waktu SMA dulu?

 

Hukum Supply and Demand ini memang tak terelakan pada kehidupan realita kita, karena pada dasarnya manusia hidup berdasarkan permintaan dan penawaran kususnya pada ekonomi dan sosial.

 

Namun perlu kalian ketuahui bahwa hukum supply and demand ini juga bisa diterapkan sebagai indikator penting dalam dunia saham loh.

 

Selain indikator penting seperti RSI, MACD, dan indikator lainnya, seorang trader dan investor saham sangat penting memperhatikan indikator supply and demand ini supaya mereka dapat mengurangi kerugian dan meningkatkan potensi keuntungan dalam dunia saham.

 

Apa itu Supply and Demand dalam dunia saham?

Supaya kita bisa menggunakan indikator supply and demand untuk analisa saham kita, kita perlu kembali sedikit ke masa sekolah untuk mengetahui pengertian dari supply and demand.

 

Supply merujuk pada ketersediaan stok barang, sementara demand adalah seberapa banyak orang yang meminta barang tersebut.

 

Ketika permintaan melebihi persediaan, harga naik (demand melebihi supply). Sebaliknya, jika persediaan lebih banyak dari permintaan, harga akan turun (supply melebihi demand).

 

Sebagai contoh kita akan membuat contoh untuk saham  goto.

 

Misal, pada awalnya saham  goto diperdagangkan pada harga yang relatif rendah, yaitu Rp. 8.800 per lot saham, karena belum ada berita atau perkembangan signifikan yang terkait dengan perusahaan tersebut.

 

Namun, kemudian perusahaan Goto mengumumkan peluncuran produk inovatif yang sangat dinantikan di pasar teknologi.

 

Berita ini memicu minat investor yang signifikan, dan permintaan untuk saham  goto mulai meningkat secara drastis.

 

Akibatnya, harga saham goto mulai melonjak tajam. Dalam waktu beberapa minggu, harganya meningkat hingga Rp. 9.500 per lot saham.

 

Ini adalah indikasi kuat bahwa permintaan (demand) untuk saham goto jauh melebihi penawaran (supply) yang ada.

 

Selain itu, volume perdagangan saham goto juga meningkat secara substansial selama periode ini.

 

Volume yang tinggi menunjukkan minat besar dari investor dan trader yang ingin membeli saham tersebut.

 

Dengan melihat indikator supply and demand ini, investor dapat menyimpulkan bahwa saham goto sedang dalam tren naik yang kuat.

 

Hal ini bisa menjadi sinyal bagi mereka untuk mempertimbangkan untuk membeli saham goto selama periode tersebut, dengan harapan dapat menjualnya di masa depan dengan harga yang lebih tinggi.

 

Jenis Utama Indikator Supply and Demand

indikator supply and demand pada saham

Mengetahui pola yang terkait dengan zona supply and demand sangat penting.

 

Sama seperti dalam analisis pola harga konvensional, zona supply and demand juga memiliki pola pembalikan dan kelanjutan.

 

1. Pola Pembalikan (Reversal Pattern)

Pola pembalikan umumnya memiliki peluang yang lebih tinggi daripada pola kelanjutan karena memiliki kekuatan yang lebih besar.

 

Pola ini terjadi ketika tren harga berubah, baik dari naik menjadi turun atau sebaliknya. Pola pembalikan ini memiliki dampak signifikan pada pergerakan harga.

 

Beberapa contoh struktur pola pembalikan adalah:

 

  • Drop-Base-Rally (DBR): Ini adalah struktur harga yang awalnya menunjukkan penurunan (drop) diikuti oleh pembentukan area konsolidasi (base) untuk kemudian diikuti oleh kenaikan harga (rally).

 

  • Rally-Base-Drop (RBD): Pada struktur ini, harga awalnya naik (rally), kemudian membentuk area konsolidasi (base), dan akhirnya mengalami penurunan harga (drop).

 

Pola-pola ini membantu trader dalam mengidentifikasi perubahan tren dan mengambil keputusan yang tepat dalam perdagangan mereka.

 

2. Pola Lanjutan (Continuation pattern)

Pola kelanjutan merujuk pada situasi di mana tren harga berlanjut dalam arah yang sama, baik naik atau turun.

 

Pola-pola kelanjutan ini umumnya memiliki kekuatan yang lebih rendah karena harga seringkali menerobos struktur ini. Berikut adalah dua contoh pola kelanjutan:

 

  • Drop-Base-Drop: Dalam pola ini, harga mengalami penurunan yang signifikan, kemudian berhenti sejenak membentuk area konsolidasi (base), dan akhirnya melanjutkan penurunan dengan kuat.

 

  • Rally-Base-Rally: Pada pola ini, harga mengalami kenaikan yang signifikan, kemudian berhenti sejenak membentuk area konsolidasi (base), dan akhirnya melanjutkan kenaikan dengan kuat.

 

Pola-pola kelanjutan ini memberikan informasi tentang bagaimana harga akan terus bergerak dalam tren yang sudah ada.

 

Meskipun umumnya memiliki kekuatan yang lebih rendah daripada pola pembalikan, pemahaman tentang pola-pola ini dapat membantu trader dalam mengambil keputusan yang lebih baik dalam perdagangan mereka.

 

Mengenal Supply and Demand pada Chart saham

Mengidentifikasi supply atau demand pada grafik bisa dilakukan dengan relatif mudah karena keduanya membentuk zona khusus.

 

Area demand terbagi menjadi Drop Base Rally (DBR) dan Rally Base Rally (RBR), sementara area supply mencakup Rally Base Drop (RBD) dan Drop Base Drop (DBD).

 

Untuk lebih rinci, perhatikan ilustrasi berikut.

supply and demand pada chart

 

Penjelasan mengenai istilah-istilah di atas sebagai berikut:

 

1. Drop: Ini adalah kondisi ketika harga mengalami penurunan. Di chart, biasanya ditunjukkan dengan adanya candle merah atau bearish candle.

 

2. Base: Base merujuk pada fase konsolidasi harga di mana harga cenderung bergerak sideways. Pada area Base ini, terjadi tawar-menawar antara pembeli dan penjual. Ini adalah periode di mana harga menciptakan keseimbangan, mirip dengan contoh harga cabai yang Anda sebutkan.

 

3. Rally: Ini adalah kondisi ketika harga mengalami peningkatan. Di chart, biasanya ditandai dengan adanya candle hijau atau bullish candle.

 

Kondisi Rally dan Drop adalah sinyal penting dalam analisis Supply and Demand (SnD) yang menunjukkan ketidakseimbangan harga akibat dari aktivitas pasar.

 

Sinyal-sinyal ini menjadi petunjuk bagi seorang trader SnD untuk membuat keputusan pembelian atau penjualan yang tepat.

 

indikator supply and demand pada tradingview 

Terdapat beberapa indikator yang dapat membantu dalam mengkonfirmasi zona supply and demand pada grafik harga. Berikut beberapa indikator terbaik untuk zona supply and demand.

 

1. Poin Pivot

Banyak trader mengaplikasikan teknik titik pivot harian dan mingguan untuk mengidentifikasi zona supply and demand.

 

Titik pivot adalah indikator teknis yang memberikan trader informasi mengenai harga tertinggi, terendah, dan penutupan dari periode perdagangan sebelumnya.

 

Selain itu, titik pivot juga dapat digunakan untuk menemukan tingkat support dan resistance.

 

2. Support dan Resistance

Sejumlah trader juga memanfaatkan tingkat support dan resistance untuk mengidentifikasi zona supply and demand.

 

Support dan resistance membantu trader dalam memahami serta menilai pola grafik yang berkaitan dengan penawaran dan permintaan di pasar forex.

 

Di satu sisi, support menggambarkan tingkat harga di mana permintaan kuat dan harga cenderung naik kembali. Ini memberikan informasi penting kepada trader mengenai waktu yang tepat untuk masuk dan keluar dari perdagangan.

 

Sementara itu, resistance mencerminkan tingkat harga di mana penawaran kuat dan harga berpotensi berbalik turun.

 

Hal ini juga membantu trader dalam mengambil keputusan perdagangan yang bijak.

 

Berikut adalah beberapa hal yang perlu kalian para Sobat Haka ketahui mengenai Indikator Supply and Demand pada saham.

 

Bila kalian berminat mempraktikan pengetahuan kalian dalam dunia pasar saham maka aku mau rekomenin Pina Trade sebagai Platform trading kalian.

 

Kalian cukup buka RDN di Pina Trade dan nikmati pengalaman trading yang berbeda dari platform lainnya!

Pina

Pina

Content Writer Team